Dalam kehidupan, banyak orang menganggap kekayaan sebagai ukuran kesuksesan. Namun, Gus Baha mengajarkan bahwa harta yang digunakan untuk berbakti kepada orang tua adalah bentuk ibadah yang paling mulia. Beliau berpesan, "Kamu harus berbangga jika hartamu habis untuk berbakti kepada orang tua, berarti habis untuk ibadah. Kaya apa hinaannya kamu, jika hartamu habis dipakai buat yang tidak jelas, buat nakal."
Pesan ini mengandung makna mendalam bahwa cara seseorang menggunakan hartanya mencerminkan nilai dan tujuan hidupnya. Banyak orang berlomba-lomba mengumpulkan kekayaan, tetapi tidak semua menggunakannya dengan bijak. Sebagian orang menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak jelas manfaatnya, bahkan untuk perbuatan yang merugikan diri sendiri. Sementara itu, ada pula yang dengan tulus membelanjakan hartanya demi membahagiakan orang tua, sesuatu yang bernilai ibadah di sisi Allah.